Jakarta, VisioneerNews.id – Upaya percepatan penurunan stunting terus di lakukan pemerintah dan berbagai pihak . Termasuk oleh Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan dan paradigma sehat dan keluarga sehat.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap kiprah organisasi wanita tertua di Indonesia, Selasa, 6 Desember 2022, Ketua Umum Kowani baru saja menerima penganugerahan dari kepala BKKBN yang mewakili pemerintah, atas kontribusi Kowani sebagai organisasi perempuan yang memberikan dukungan layanan gizi spesifik sekaligus sebagai pengarah dalam percepatan penurunan stunting di Indonesia.
Namun, Sebagai organisasi perempuan terbesar dan tertua di Indonesia sejak 22 Desember 1928 dengan 90 juta anggota perempuan, upaya percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh Kowani ini tentu sejalan dengan tujuan pembangunan kesehatan dan paradigma sehat dan keluarga sehat berdasarkan hasil Kongres Kowani yang telah diselenggarakan sejak 3-5 Desember 2014 silam dengan menghasilkan dua keputusan penting di bidang kesehatan. Pertama, meningkatkan peran serta (partisipasi aktif) dalam mengupayakan terwujudnya derajat kesehatan masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti kebersihan diri dan lingkungan, gizi dan olah raga. Kedua, meningkatkan kesehatan secara berkelanjutan sejak janin, balita, remaja, dewasa hingga lansia.
Selanjutnya, Dalam upaya merealisasikan program umum khususnya dibidang kesehatan berdasarkan hasil Kongres, Kowani tahun 2018 telah bersinergi dalam melaksanakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan mencegah Stunting. Serta sebagai wujud komitmen dalam menyongsong Indonesia emas tahun 2045 dan untuk melahirkan generasi dengan kualitas SDM unggul yang bebas stunting.
“Gerakan Ibu Bangsa untuk percepatan penurunan stunting melakukan penggerakkan lini lapangan dengan partisipasi aktif dalam penguatan kesejahteraan keluarga dengan kelompok sasaran diantaranya remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu yang memiliki anak dengan usia 0-59 bulan melalui komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan dan pengasuhan anak berbasis keluarga kepada seluruh 102 anggota organisasi Kowani, kepada Mitra Kowani BKOW dan GOW di seluruh Indonesia.
Perlu diketahui juga bahwa Pemerintah telah menetapkan 12 provinsi prioritas khusus percepatan penurunan stunting, dan pada akhir tahun ini Kowani telah melakukan intervensi pada 3 Provinsi prioritas diantaranya Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Utara dan Banten.
Selain itu, Kowani melakukan MoU dengan Pita Putih Indonesia sejak 14 Oktober 2021 pada Gerakan Ibu Bangsa untuk Percepatan Penurunan Stunting melalui upaya penyelamatan anak dalam 1000 HPK dari stunting dengan pemantauan dan dukungan untuk penanganan kasus gizi buruk, upaya perubahan norma tentang Stunting dan membangun kemandirian remaja untuk kesehatan reproduksi, Advokasi kepada Pemda dan PemDesa serta Pendampingan pada Keluarga.
Sosialisasi dan kampanye untuk membangun pemahaman tentang stunting juga dilakukan melalui pertemuan, ceramah, mengisi bagian dari acara sosialisasi untuk hal lain yang terkait, siaran pers, penerbitan press release, sosialisasi melalui mass media televisi dan surat kabar/koran serta Sosialisasi melalui media sosial seperti website organisasi, website mitra kerja, facebook, Instagram, youtube, whatsapp dan lainnya
Kowani telah melakukan rapid assessment untuk percepatan penurunan stunting kepada 62 anggota organisasi dari 99 anggota organisasi kowani. Selain bekerja sama dengan PPI, Kowani juga bersinergi dan berkolaborasi dengan Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM), Asosiasi Obat Hewan Indonesia (ASOHI), dengan dunia usaha beberapa diantaranya PT Oganon Pharma Indonesia dan PT. Paragon Technology and Innovation.
Kowani juga telah melaksanakan layanan gizi spesifik di 1223 Posyandu Binaan Organisasi, BKOW dan GOW se-Indonesia dengan 3400 kader penggerak terlatih, program peningkatan ketahanan keluarga di 754 RT/RW dan program peningkatan kapasitas kader penggerak di 512 Kabupaten/Kota.
Membuat e-book sebagai materi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, yang dapat diunduh di http://tiny.cc/ebookPPI22, mulai dari e-book mengenai kebersihan remaja, gizi remaja, remaja dan stunting, buku panduan ibu hamil, melahirkan dan nifas, buku saku untuk kesehatan ibu, cegah stunting sejak dini, sampai dengan peran ayah dan keluarga dalam peningkatan kesehatan anak dan pencegahan stunting.
Kowani juga melakukan kerjasama dengan Direktorat Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat dalam percepatan pernurunan stunting untuk terus berupaya meningkatkan akses pada makanan bergizi dan mendorong ketahanan pangan, meningkatkan kesadaran publik dan perubahan perilaku masyarakat untuk mencegah Stunting.
Memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program dan kegiatan pusat, daerah dan desa, meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar untuk memastikan pemberian layanan yang bermutu, peningkatan akuntabilitas dan percepatan.
(Red/Dion/Hj.Rolla)