Caption : Focus Group Discussion (FGD) Komite Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (Koppasindo) bersama para pengamat kebijakan publik. (dok. Visioneernews.id/ Shendy Marwan)
Jakarta, Visioneernews.id – Perdagangan tradisional Indonesia semakin kehilangan pelanggan akibat gempuran pasar modern dan pasar online yang kian mendominasi.
Hal ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang ‘Resolusi Pasar Tradisional Ditengah Gempuran Pasar Modern dan Pasar Online’ oleh Komite Pedagang Pasar Tradisional Seluruh Indonesia (Koppasindo) di Graha Syam, Jalan Cempaka Putih Barat, Selasa (19/9/2023) kemarin.
DR. Taufiqurokhman, A.Ks., S.Sos., MSi., sebagai pemerhati kebijakan publik, dirinya menanggapi serius tentang persaingan dagang antara tradisional dengan modern serta online.
“Pokok penting dalam focus group discussion ini bukan hanya mendesign pasar ke depan, tetapi lebih dari itu. Sebenarnya Koppasindo menyegerakan pertemuan dengan Anies untuk mengembalikan catatan, apa saja kebijakan pemerintah yang harus dilanjutkan ataupun diganti demi kebaikan dan kemajuan pedagang tradisional juga online agar memiliki keseimbangan,” ucapnya.
Melalui ketua umum Koppasindo H.Gusnal, S.E., M.M., mengutarakan keinginanya untuk melakukan resolusi di seluruh Indonesia kelak di kepemimpinan Anies Baswedan dalam menentukan aturan yang memberi angin segar kepada pedagang.
“Kami berkeinginan untuk melakukan resolusi di seluruh Indonesia kepada Presiden berikutnya Pak Anies agar menentukan langkah-langkah serta aturan-aturan ataupun keputusan yang membela (menjaga kestabilan – red) para pedagang,” ujarnya.
Dalam focus group discussion ini selain DR. Taufiqurokhman, A.Ks., S.Sos., MSi., hadir pula pemerhati pasar tradisional, Ir. Jhon Odhius serta pakar ekonomi dan kewirausahaan, Dr. H. Faransyah Agung Jaya, S.E., M.S.F.
(Red/Shendy Marwan)