Juventus Tunjuk Sosok Paling Brutal Usai Pecat Allegri

2 Min Read

Caption: Massimiliano Allegri. (Alfredo Falcone/LaPresse via AP)

ITALIAVISIONEERNEWS.ID – Juventus resmi memecat Massimiliano Allegri lantaran klub menilai pelatih berlisensi Pro UEFA itu melakukan sikap tak terpuji.

Klub berjuluk La Vecchia Signora menilai perilaku pelatih asal Italia itu tidak menjunjung tinggi nilai-nilai yang selama ini diterapkan dan menjadi tradisi klub sehingga menjadi alasan utama pemecatannya pada Jumat lalu (17/5/2024).

Namun klub raksasa Italia itu tidak menyebutkan secara spesifik alasan dari pemecatan Allegri.

Memang, Allegri sempat dikabarkan berseteru dengan editor Tuttosport, Guido Vaciago. Dan pada laga final Coppa Italia, Allegri sempat menerima kartu merah karena protes kerasnya terhadap wasit.

Pelatih kelahiran Livorno itu bahkan tampak marah sampai melepas jas yang dia pakai dan membantingnya ke tanah.

Melalui situs resmi klub, Juventus mengumumkan perpisahannya dengan Allegri meski masih menyisakan dua pertandingan liga musim ini.

“Juventus mengumumkan telah membebastugaskan Massimiliano Allegri dari perannya sebagai pelatih,” demikian isi pernyataan klub.

Hal tak terduga setelah pemecatan Allegri ketika Juventus menunjuk sosok yang dinilai paling brutal di Liga Italia semasa menjadi pemain.

Bersumber dari Football Italia, Paolo Montero selama menjadi pemain, dia memiliki catatan menerima kartu merah terbanyak sepanjang sejarah Serie A.

Montero menerima 16 kartu merah dalam 266 pertandingan. Tidak hanya itu, Montero juga sempat mendapatkan sanksi tidak boleh bermain selama 20 hari karena memukul pemain Inter Milan, Luigi Di Biagio, pada 2000.

“Sejauh yang saya ketahui, lapangan sepak bola adalah pertarungan untuk bertahan hidup,” begitu ucapan Montero yang hingga kini melekat pada dirinya.

Kendati demikian, Montero merupakan bek yang disegani sewaktu Serie A berada dalam masa keemasan di tahun 1990-an hingga awal 2000-an, khususnya saat membela Juventus pada 1996-2005. Ia merasakan dilatih oleh Marcelo Lippi, Carlo Ancelotti, dan Fabio Capello.

Sepanjang kariernya, ia pernah menyumbang empat trofi Liga Italia untuk Juventus. Ia juga pernah membantu Bianconeri ke tiga final Liga Champions, namun semua berujung kekalahan. Demikian halnya di Coppa Italia, ia harus dua kali puas sebagai runner-up. (Shendy Marwan)

Share This Article