JAKARTA, VisioneerNews.id – “Berakhirnya Rezim Orde Baru ternyata tidak mengakibatkan berhentinya KKN di dalam Pemerintahan.
Gerakkan Perubahan 98 yang memperjuangkan dihapuskannya KKN semakin hari semakin tidak menunjukkan kemajuan. Para oknum sipil, tentara & polisi telah memperluas KKN lewat pemerintahan dengan menjadikan diri mereka sebagai boneka para oligarki untuk merampok negeri ini.
Bahkan kerakusan merampok negeri ini telah dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga pimpinan bangsa ini.
Namun apa yang terjadi ? Sebagian besar perangkat kenegaraan menutup mata dan diam berjuta bahasa. Merekapun tidak berani untuk berbicara dan bertindak untuk mencegah para pelaku KKN yang terjadi di Negara ini.
Bahkan berlomba-lomba para oknum pejabat negara yang memperkaya diri dan keluarga serta kelompoknya dengan cara KKN, yang paling memalukan dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
Dan ketika seorang dosen dari kampus negeri yang merupakan seorang ASN berani membawa permasalahan KKN yang dilakukan oleh anak-anak dari keluarga presiden kedalam ranah hukum dan bukan melakukan fitnah maka kami Para Aktifis 98 mendukung sikap saudara (Ubedillah Badrun) untuk memperkarakan anak-anak presiden di KPK untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan mewujudkan cita cita kemerdekaan Bangsan NKRI .
Untuk menguatkan dukungan tersebut maka kami, aktifis 98 dari berbagai latar belakang dan organ pergerakan menyatakan Untuk,
Mendukung sikap Saudara Ubedillah Badrun dalam memperkarakan dua anak dari Bapak Presiden JokoWidodo , Gibran Rangkabuming dan Kesang Pangarep.
Selanjutnya, Mendukung upaya berbagai pihak yang ingin mengurangi dan membasmi dengan signifikan perilaku KKN di berbagai sektor terutama di pemerintahan.
Dan Meminta aparat penegak hukum untuk menegakkan hukum yang bersikap adil dalam menuntaskan kasus ini dan kasus-kasus KKN lainnya.
“Lanjut Aktifis 98 juga Mengajak semua elemen bangsa untuk terus berjuang melawan terhadap siapapun yg melakukan kejahatan KKN dalam pemerintahan siapapun.
“Dan Mengajak semua elemen untuk bersatu menjaga dan menyelamatkan bangsa ini dari kerusakan yang dibuat oleh para Oligarki ,Boneka Penguasa dan Penguasa Boneka .
Tutup Tim Aktivis 98 dalam PRESS RELEASENYA, 14 Januari 2021 di Jl.Pemuda Rawamangun Jakarta Timur.
Tim Aktivis juga menjelaskan, ini kami buat dengan segenap kegelisahan dan kekawatiran kami atas perjalanan bangsa ini dan juga sebagai bentuk kewajiban dan tanggung jawab kami aktivis2 98 dan sebagai generasi bangsa, Untuk menjaga dan menyelamatkan Indonesia dari kerakusan penyelenggara negara dan kebiadaban oligarki.
Jakarta, 14 januari 2022
“Aktivis 98 Lintas Organ”
– Henri Basel (UNJ-FKSMJ) Apek Saiman (Untag FKSMJ)
– Yusuf Blegur (Untag-FKSMJ)
– Nanang Djamaludin (Untag FKSMJ)
– Sopan Ibnu Sahlan (FKSMJ-Unsyat)
– Eq Kertanegara (FrontJak)
– Samson (Univ Bung Hatta Padang)
– Agung Dekil (APP Forkot) Djulayha (APP Forkot)
– EBet (Univ Budi Luhur Forbes)
– Dodi Ilham (UPN FKSMJ)
– Komeng (MERCUBUANA FIS)
– Didu (ABA ABI Front Jak)
– Lili Erawati (Fksmj-USNI Ketua Senat)
– Ridwan Muchtar (Fksmj – USNI)
– Dr. Indra (Univ YARSI-FKSMJ)
– Helsusandra Syam (FKSMJ – Univ Budi Luhur).
( Red / Dion )