Foto : Dok. newsaarab.com
VISIONEERNEWS.ID – Tuduhan itu disampaikan Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour yang dikutip newsarab.com yang menyebut ancaman Israel untuk melakukan pengepungan total terhadap Gaza. Yang akan memutus pasokan makanan, air, dan bahan bakar sebagai,“tidak lain adalah genosida,” karena daerah kantong yang diembargo tersebut telah menghadapi serangan mematikan Israel sejak Sabtu lalu.
Namun, Puluhan warga sipil palestina yang tidak bersalah dibantai tadi malam tanpa alasan selain karena mereka adalah warga palestina. Seperti dilansir Quds News Network, ketika pesawat tempur Israel menyerang rumah keluarga Hassouna dengan rudal di Deir el-Balah, yang menghancurkannya hingga rata dengan tanah bersama warga sipil, termasuk anak-anak di dalamnya.
Apa yang terjadi pada perang yang dinamakan “Badai Al-Aqsa” ini mengingatkan sebuah pesan Sadis,
“Hilangkan sebanyak mungkin dari mereka dan hapus ingatan mereka.”
Demikian pesan video Ezra Yachin (95), seorang tentara cadangan Israel, kepada tentara dan pemukim yang berada di Israel. Yachin juga adalah seorang mantan anggota “Geng Stern” yang melakukan pembantaian Deir Yassin pada tahun 1948.
Sementara itu, juru Bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf Al Kudra (5/10/2023), mengatakan:
▪️Apa yang terjadi saat ini adalah perang genosida terhadap Gaza di hadapan dunia yang sunyi.
▪️ 55 keluarga Palestina hancur total selama serangan Israel di Jalur Gaza.
▪️Pendudukan Israel melancarkan perang penghancuran di Jalur Gaza.
▪️Kami tidak akan menanggapi ancaman Israel untuk mengevakuasi rumah sakit, dan posisi moral kami mewajibkan kami untuk terus bekerja.
▪️Kami memutuskan untuk tetap di tempat kami dan terus bekerja, kami tidak akan meninggalkan rumah sakit meskipun rumah sakit tersebut roboh menimpa kepala kami.
▪️Kami meminta rumah sakit lapangan Yordania untuk tidak meninggalkan Jalur Gaza.
▪️Tidak dapat diterima bahwa 70% warga Palestina tidak mendapatkan layanan UNRWA.
▪️Kami menuntut pembukaan koridor yang aman untuk menyalurkan bantuan, pasokan medis, dan bahan bakar ke Jalur Gaza.
▪️ Kami menyerukan komunitas internasional untuk berupaya mengevakuasi korban luka dan sakit melalui koridor aman untuk perawatan di luar Jalur Gaza.
Sampai dengan hari Kamis (12/10/2023) Kementerian Kesehatan Palestina dalam situsnya https://www.moh.gov.ps/portal/breaking_news/ menyebutkan korban selama perang “Badai Al-Aqsha” sebanyak 2.215 warga menjadi syahid, termasuk 724 anak-anak dan 458 perempuan, serta 8.714 warga lainnya luka-luka dengan berbagai macam luka, termasuk 2.450 anak-anak dan 1.536 perempuan.
Foto-foto yang kami dapatkan dari sumber di Palestina sangat menyayat hati. Jenazah semuanya adalah korban sipil tergeletak yang diangkut sebuah truk terbuka untuk dimakamkan.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa “Setiap 5 menit, Israel 1 orang warga Palestina!”
Apa yang dilakukan oleh Israel ini sudah seperti genosida di penjara terbesar dunia yang bernama Gaza. Semoga dunia tidak diam, cukuplah menjadi manusia untuk berempati terhadap Palestina.
(RED/Rd. H. Gun Hendra, S.H., S.Sos., M.M., dari berbagai sumber)