Jakarta, VisioneerNews.id – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) bersama petugas dari PT KAI dan TNI-Polri melakukan pembongkaran lokalisasi liar Gunung Antang, Sebanyak 120 bangunan liar dibongkar di lahan seluas 2.500 meter persegi milik PT KAI dan selanjutnya akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
“Proses pembongkaran dilakukan dengan mengerahkan satu unit ekskavator dan dibantu petugas gabungan. Tidak ada perlawanan yang dilakukan oleh penghuni lokalisasi liar Gunung Antang saat proses pembongkaran dilakukan.
Lokalisasi Gunung Antang akhirnya dibongkar pada hari ini, Selasa (30/8/2022) pukul 08.00 WIB.
Pembongkaran lokalisasi yang berdiri di lahan milik PT KAI itu dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Provinsi Jakarta Timur serta melibatkan personel TNI-Polri.
Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan, pihaknya akan mengerahkan 200 personel untuk penertiban hari ini.
“Belum termasuk personel TNI-Polri yang dilibatkan, saya belum tahu jumlahnya,” ujar Budhy.
Namun, Budhy menyampaikan jajarannya juga akan menyiapkan antisipasi jika ada perlawanan dari warga lokalisasi Gunung Antang.
“(Karena,Ada potensi perlawanan), kalau dilihat dari kronologis perjalanan somasi 1-3 dan SP 1-3 yang diterbitkan PT KAI, tidak ada yang bergerak untuk bongkar sendiri alias abai,” kata Budhy.
Bermula dari penyerangan di Jatinegara
Adapun pembongkaran lokalisasi Gunung Antang bermula dari peristiwa penyerangan di Jatinegara yang membuat warga resah.
Penyerangan terjadi di Jalan Kemuning, RW 001 Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022) dini hari.
Diduga, penyerangan dilakukan oleh sekelompok preman lokalisasi Gunung Antang, Matraman, yang lokasinya hanya berjarak beberapa ratus meter dari permukiman warga RW 001 Rawa Bunga.
Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.
Akibatnya kini tempat Lokalisasi gunung Antang harus dibongkar secara paksa, Oleh pihak PT KAI dan Pemkot Jakarta-Timur, dan melibatkan TNI-POLRI.
(Red/Dion)