Ilustrasi Foto nyamuk demam berdarah.
Pekanbaru,VisioneerNews.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Riau melaporkan ada sebanyak 1.717 warga terserang demam berdarah dengue (DBD) sejak awal tahun. Dari angka itu, sebanyak 13 pasien meninggal dunia.
“Total kasus DBD di Riau ada 1.717 dengan angka kematian 13. Jumlah ini sejak awal Januari 2022 hingga saat ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin, Senin (24/10/2022).
Selanjutnya, Zainal mengatakan kasus DBD tertinggi terjadi di Pekanbaru sebanyak 673 kasus. Setelahnya disusul Kampar 198 kasus.
Meskipun kasus DBD di daerah Pekanbaru tertinggi, namun angka kematian tertinggi terjadi di Kampar dan Rokan Hulu,”Kata Zainal.
Adapun di dua daerah itu, angka kematian sampai empat orang, sedangkan di Pekanbaru satu orang.
“Untuk meninggal dunia di Pekanbaru satu orang, Kampar dan Rokan Hulu empat orang. Lalu ada di Indragiri Hulu dua orang dan Indragiri Hilir dan Bengkalis masing-masing satu orang,” Urai Zaenal.
Terkait tingginya kasus DBD, Zainal meminta masyarakat melakukan pencegahan dini. Salah satunya menjalankan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus.
“Menguras bak mandi atau tempat penampungan air, menutup rapat-rapat tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Tentunya Dinas Kesehatan selalu mengimbau masyarakat untuk melakukan gerakan 3M Plus untuk mencegah DBD,” tambah Zaenal.
Lewat program itu, Zainal optimis kasus DBD dapat dicegah. Terutama terkait saat kondisi Riau yang kerap diguyur hujan dalam beberapa bulan terakhir.
“Untuk penanganan penyakit langsung di fasilitas pelayanan kesehatan setempat,” Pungkasnya.
(Red/Dion)