Pegawai kemendagri saat ikuti vaksin booster kedua. (Foto: istimewa)
JAKARTA, VISIONEERNEWS.ID – Puluhan pegawai Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terlihat antusias mengikuti vaksinasi Booster kedua, hal ini sebagai tindak lanjut arahan dari Menteri Kesehatan.dr Indah Nur Ani Marwan dari Klinik Pratama Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri mengatakan bahwa, hampir seluruh pegawai baik yang PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan Non PNS meminta jadi peserta vaksin Booster kedua.
Kegiatan vaksinasi di Lingkungan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri sudah dimulai sejak Senin, tanggal 13/02/2023 sampai dengan tanggal 27/02/2023. “Target awal kita nggak muluk-muluk. Kita membuka 24 orang tapi ternyata banyak peminatnya menjadi 50 suntikan perhari,” kata dr Indah ketika ditemui di ruang kerjanya pada Kamis, (23/02/2023).
Menurut dr Indah, pemberian Booster kedua ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan. Pasalnya, vaksin yang pernah disuntikan sebelumnya tidak menutup kemungkinan mengalami penurunan.
Hal ini juga selaras dengan Imendagri Nomor 53 Tahun 2022 tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19 pada masa transisi menuju endemi.”Nah ini (Booster kedua) untuk meningkatkan kembali antibody. Bila terkena Covid-19 tidak separah seperti sebelum vaksin,” ujarnya.
Dokter Indah menjelaskan, kalau vaksinasi Booster kedua di Lingkungan Ditjen Bina Pembangunan Daerah tersebut menggunakan vaksin jenis Pfizer, bekerjasama dengan Puskesmas Pancoran.
“Kerja samanya kita mengambil vaksin Pfizer dari sana (Puskesmas Pancoran). Tiap hari kita ambil. Petugas vaksin dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah tapi untuk sertifikat dan lain-lain itu dari mereka,” ucap dr Indah.
Tercatat sampai Senin, 27 Februari 2023, peserta vaksin sudah mencapai 500 orang lebih. Diperkirakan permintaan akan terus naik.dr Indah juga meminta kepada peserta vaksin untuk menjaga kesehatan tubuh sebelum penyuntikan seperti beristirahat di malam harinya dan tidak boleh melewati sarapan pagi. Ini untuk menghindari hal yang tidak diinginkan atau gagal vaksin.
Perlu diketahui masing-masing vaksin ini memiliki efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berbeda. Biasanya, efek samping vaksin booster kedua ini bisa bertahan beberapa hari hingga akhirnya akan menghilang dengan sendirinya. Bahkan beberapa di antaranya tidak merasakan gejala apapun setelah disuntik vaksin.
Dikutip dari situs KIPI COVID-19, KIPI terdiri dari: Nyeri pada lengan di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, menggigil, mual atau muntah, rasa lelah, demam (ditandai dengan suhu di atas 37,8 derajat Celcius) penerima vaksin dapat juga mengalami gejala mirip flu dan menggigil.
Berikut cara mengatasi ‘Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi’ (KIPI) imbas vaksin booster kedua:
Istirahat yang cukup, bila perlu minum obat penurun panas seperti parasetamol, minum air putih yang cukup, jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan dan gunakan lengan seperti biasa, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin.
(Shendy Marwan)